Menunjukan Apresiasi Kepada Karyawan
Selain dengan memberi kesempatan dalam pengambilan keputusan, karyawan juga bisa merasa dihargai saat diberi apresiasi di setiap kerja baiknya. Hal ini juga terbukti bisa mengurangi angka turnover yang meningkat di lingkup perusahaan.
Saat ini tidak jarang karyawan yang mencari tempat kerja lain karena merasa tidak pernah diapresiasi. Hal ini wajar, mengingat karyawan yang tidak diapresiasi akan merasa hanya dimanfaatkan oleh perusahaan tanpa ada rasa kekeluargaan di dalamnya.
Jika seorang karyawan merasa hal seperti ini terjadi di lingkungan kerjanya, maka bisa jadi karyawan tersebut sudah memberi sinyal akan berhenti. Aspek ini, tentunya akan dirasakan oleh karyawan lain dan bukan hanya satu karyawan saja.
Beban Kerja yang Berlebihan
Tidak sedikit perusahaan yang meminta karyawan mengerjakan tugas lebih banyak. Bahkan meminta mereka tetap bekerja di waktu luang dan mempersulit permintaan cuti. Jika hal tersebut terus menerus terjadi bisa membuat karyawan stress sehingga memilih resign.
Sebaiknya perusahaan terus memantau hasil kinerja karyawan. Apakah performanya menurun karena overload pekerjaan. Bentuklah tim yang solid untuk mengatasi hal ini.
Kepemimpinan yang Efektif
Pemimpin yang baik dapat membawa timnya ke arah yang lebih baik dan menjadi teladan untuk bawahannya. Anda bisa melakukan beberapa hal berikut agar para pimpinan divisi bisa menerapkan kepemimpinan yang efektif.
Latih manajer untuk menjadi pemimpin yang baik dan suportif. Dorong komunikasi yang terbuka dan transparan. Libatkan manajer dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Atasan yang Menyebalkan
Kinerja atau sikap atasan yang buruk tentu menjadi alasan utama karyawan mengundurkan diri. Penyebab ini perlu kamu soroti apabila menemukan atasan yang bawahannya selalu keluar dari perusahaan, apalagi dalam waktu yang berdekatan. Mereka bukan tidak menyukai perusahaanmu, hanya saja tidak sanggup bekerja dengan atasan yang dianggap menyebalkan.
Apa yang Menjadi Penyebab Turnover Karyawan Tinggi?
Tentu ada beberapa penyebab yang membuat angka turnover karyawan mengalami lonjakan. Berikut penjelasan mengenai penyebab tingginya turnover karyawan suatu perusahaan.
Kelelahan Karyawan
Berikutnya yang menjadi penyebab turnover karyawan adalah faktor kelelahan. Banyak karyawan yang merasa kewalahan dengan pekerjaan, mulai merasa stres dan kelelahan, dan itu mungkin mendorong mereka untuk berhenti dan mencari tempat kerja yang menawarkan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik.
Solusi: Pikirkan kembali distribusi ruang lingkup pekerjaan.
Untuk membantu karyawan mengatasi stres dan mengurangi pergantian karyawan:
Cara Menghitung Turnover Karyawan
Perhitungan turnover bisa dilakukan dalam periode jangka pendek dan panjang. Untuk mengetahui turnover rate dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah karyawan yang keluar terhadap jumlah karyawan rata-rata di periode yang sama.
Berikut rumus perhitungan turnover karyawan selama setahun
Jumlah karyawan yang keluar dalam setahun : (jumlah karyawan awal tahun + akhir tahun): 2 ) x 100
Contoh: jumlah karyawan di Januari ada 100 lalu menjadi 110 di Desember, dengan 15 karyawan yang keluar. Maka turnover di perusahaan adalah 15:155 x 100 = 9,6%
Kenali 3 Penyebab dan Cara Mengatasi Rasa Kurang Percaya Diri
Kepemimpinan yang Buruk
Mengutip dari Forbes, kepemimpinan yang buruk dapat berdampak pada tingginya turnover karyawan. Kenapa bisa seperti itu? Sebab, pemimpin yang buruk tidak dapat memberi arahan yang jelas pada karyawan.
Akibatnya, karyawan akan bingung dengan pekerjaannya dan memutuskan untuk mengundurkan diri. Selain itu, pemimpin yang terlalu mengontrol bawahannya dapat membuat pegawai sulit untuk berpikir kreatif dan inovatif.
Tantang Karyawan untuk Berkembang
Karyawan yang baik adalah karyawan yang mampu untuk berkembang. Namun Anda jangan hanya mengandalkan karyawan untuk berkembang sendiri, namun harus diberikan dorongan. Apabila karyawan didorong untuk terus berkembang, maka karyawan juga bisa memberikan yang terbaik.
Rasa bosan juga akan hilang, dengan adanya tantangan ini. Saat ini, karyawan akan cenderung memperhatikan kenyamanannya dalam bekerja bersamaan dengan intensitas tantangannya. Jika pekerjaannya hanya itu-itu saja dan monoton, maka karyawan akan mudah bosan.
Sedangkan jika sudah bosan, maka karyawan akan cenderung mencari alternatif pekerjaan lain yang dianggap lebih menarik dan menantang. Hal ini tentunya bisa memicu tingkat turnover menjadi lebih tinggi. Oleh sebab itu, pemberian tantangan untuk berkembang menjadi sangat penting.
Kurangnya Apresiasi
Kurangnya apresiasi merupakan penyebab umum tingginya turnover karyawan di banyak perusahaan. Ketika karyawan merasa usahanya tidak dihargai, mereka cenderung mencari kesempatan lain. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan perlu meningkatkan apresiasi terhadap karyawan. Salah satu cara adalah memberikan umpan balik positif secara rutin, mengakui pencapaian mereka, dan memberikan insentif yang sesuai.
Program pengembangan karir juga bisa membantu, memberikan karyawan peluang untuk tumbuh dalam perusahaan. Selain itu, budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif dapat meningkatkan kepuasan karyawan. Dengan mengatasi kurangnya apresiasi, perusahaan dapat mengurangi turnover karyawan dan membangun tim yang lebih produktif dan berkomitmen.