Suami Cenderung Defensif Ketika Ditanya Soal Keuangan
Misalnya, ketika Mami bertanya “tadi pagi papa beli apa saja di supermarket?”. Suami Mami pun menjawab “loh aku cuma beli mentega dan roti, kenapa Mami curiga sampai tanya-tanya begitu?”.
Nah, dari dialog singkat ini sudah tercermin bukan kalau suami Mami sebenarnya menyembunyikan sesuatu? Padahal pertanyaannya sederhana dan tidak merujuk pada maksud negatif.
Suami Tidak Cerita Kalau Beli Barang Favoritnya
Tanpa Mami sadari, ternyata suami Mami sudah ada PS5 di sudut kamar, barang favoritnya. Dari sini, Mami mulai penasaran loh kapan papi membelinya? Dari kartu kredit yang mana? Karena kartu kredit yang kami miliki tidak ada catatan pengeluaran uang.
Setelah diselidiki, ternyata suami Mami menyembunyikan kartu kredit rahasia dan hal ini membuat Mami sangat kesal.
Suami Tidak Bilang-bilang kalau Ia Punya Utang
Entah mengapa sikap suami Mami akhir-akhir ini berbeda, dari mulai membeli barang mahal favoritnya, menjadi sangat hemat, dan bahkan defensif.
Hingga akhirnya, ada kreditur yang datang ke rumah dan menjelaskan kalau suami Mami mempunyai hutang jutaan ribu rupiah dengan jaminan rumah.
Mami pun menyadari kalau selama ini sebenarnya suami Mami menyembunyikan fakta yang menyakitkan, bahwa ia punya utang.
Ini Waktunya Mami untuk Membicarakan Soal Uang Bersama Papi tanpa Tuduhan
Bila Mami mulai menduga kalau suami Mami tidak setia secara finansial maka ini waktunya untuk memberi tahunya dengan penuh kasih dan kesabaran.
Sebaiknya, Mami tidak memulainya dengan tuduhan. Framework-nya seperti ini: “Pa, Mami telah memikirkan tentang dana pendidikan anak. Mami khawatir kalau kita selalu beli barang-barang di luar budget keuangan keluarga, dampaknya nanti kita nggak punya tabungan untuk anak-anak”.
Tinjau Lagi Catatan Keuangan
Mami mulai mendiskusikan dengan Papi tentang semua dokumen keuangan, mulai dari catatan bank, tagihan kartu kredit, pengembalian pajak penghasilan, atau laporan investasi.
Dengan meninjau kembali seperti ini, Mami mempunyai bukti dokumen jika memang terjadi ketidakjujuran suami Mami masalah uang.
Siapkan Asuransi sebagai Bentuk Perlindungan Diri!
Perlindungan diri dengan membuat asuransi termasuk sikap proaktif Mami untuk mengatasi ketidakjujuran suami terhadap keuangan.
Mami perlu dana pendidikan anak maka persiapkanlah asuransi pendidikan. Mami melihat tidak adanya dana untuk kesehatan karena ketidakjujuran suami selama ini maka mulailah untuk memiliki asuransi kesehatan.
Mami ingin agar anak-anak memiliki kehidupan yang layak meski Mami sudah tiada maka mulailah untuk memiliki asuransi jiwa.
Mami Menemukan Ada Saldo Uang yang Tidak Seimbang di Rekening Bank
Setelah 5 bulan pernikahan, berulang kali Mami menemukan kalau rekening Mami dan suami ada jumlah uang yang tidak seimbang di rekening.
Misalnya, saldo seharusnya masih ada Rp7 juta tapi ketika dicek lagi tiba-tiba saldonya hanya Rp4 juta. Ketika Mami bertanya ke suami, katanya tidak memakainya sama sekali dan jarang memakai uang yang ada di sana.
Padaha, Mami juga tidak merasa memakainya. Nah, ini salah satu ciri suami yang tidak jujur masalah keuangan.
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Jujur adalah sifat wajib yang dimiliki oleh rasul, yang dikenal juga dengan sebutan siddiq. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jujur artinya lurus hati atau tidak berbohong (misalnya dengan berkata apa adanya). Jujur artinya tidak curang (misalnya dalam permainan, dengan mengikuti aturan yang berlaku. Arti jujur sangat penting untuk dipahami seluruh umat Islam.
Quraish Shihab mendefinisikan siddiq atau jujur artinya orang yang selalu benar dalam sikap, ucapan, dan perbuatan. Mengutip laman Kemenag, jujur adalah kesesuaian antara niat dengan ucapan dan perbuatan seseorang. Jadi, jujur artinya perilaku manusia yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain.
Seorang rasul tentunya tidak akan pernah berbohong kepada siapa pun. Bahkan kejujuran Nabi Muhammad SAW tak hanya terkenal di kalangan sahabat, tapi juga para musuh. Hal tersebut sesuai hadis yang diriwayatkan Ali RA bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Rasulullah SAW:
"Kami tidak menganggap engkau dusta, tapi menganggap dusta ajaran yang engkau bawa."
Jujur artinya berkata apa adanya, lawannya yaitu bohong atau kizib. Seorang rasul harus menyampaikan kebenaran dan tentunya berlaku yang benar, tidak boleh berbohong. Hal tersebut terdapat dalam Firman Allah, berikut ini:
"Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru; Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Quran itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)". (QS. An-Najm: 2-4)
Kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT tidak melulu melibatkan fisik. Hinaan atau perkataan kasar dari pasangan juga dapat dikategorikan KDRT. Apakah suami Anda kerap melakukan hal tersebut? Jika iya, sebaiknya jangan hanya berdiam diri dan pasrah. Psikolog Ratih Ibrahim mengatakan, perkataan dan perlakuan kasar pasangan bukanlah hal yang pantas untuk dilakukan karena istri pada dasarnya memiliki hak untuk dihormati, dihargai dan diperlakukan dengan pantas. Ketika seorang istri membiarkan perkataan dan perlakuan kasar suami, hal itu hanya akan membuat tindakan yang sama terulang terus-menerus. "Kondisi ini bisa berdampak buruk untuk kesehatan mental diri dan mengancam pernikahan," jelas Ratih yang merupakan pendiri pusat konseling PT Personal Growth itu dalam konsultasi cintanya pada pembawa Wolipop.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika suami sering berkata kasar, Ratih meminta pada para istri untuk tidak langsung menyalahkan dirinya sendiri dan merasa layak mendapatkan perlakuan tersebut. Hal itu karena perlakuan dan perkataan kasar suami ini bisa disebabkan karena memang karakter dari kepribadiannya yang terbentuk dari interaksi antara faktor genetik dan lingkungannya serta pengalaman hidupnya.
Hal serupa juga diungkapkan psikolog Kasandra Putranto. "Ada orang-orang tertentu yang memiliki sifat keras baik itu diturunkan dari ayah atau ibu. Sifat itu lahir dari cara mereka dibesarkan, misalnya orangtua yang cenderung otoriter dan suka mengatur orang lain," ujarnya saat diwawancara Wolipop beberapa waktu lalu.
Meskipun sikap kasar suami ini bisa jadi karena faktor genetik dan lingkungannya, ditekankan Ratih dan Kasandra, tetap saja hal tersebut jangan ditolerir. Yang sebaiknya dilakukan ketika sudah tidak tahan dengan ucapan kasar suami adalah dengan membicarakannya atau mengkonfrontasi pada pasangan.
Carilah waktu dan tempat yang tepat untuk mengajak suami berdiskusi serius. "Mulailah dengan memberitahukan bahwa Anda peduli dengannya namun Anda tidak senang dengan cara ia memperlakukan Anda, hal ini mempengaruhi perasaan Anda terhadapnya dan Anda khawatir hal ini dapat merusak hubungan," saran Ratih.
Saat berdiskusi ini, jika memang dia merasa tidak mengetahui apa saja perilakunya yang dianggap kasar oleh Anda, jelaskan dengan contoh-contoh. Saat suami mulai kembali marah dan berkata kasar, katakan padanya dengan tegas dan yakin bahwa apa yang dilakukannya itu menyakiti Anda.
"Terus ingatkan kembali dirinya secara konsisten ketika ia mengulangi kembali perilaku yang bersifat merendahkan / tidak menghargai Anda," jelas Ratih.
Jika suami tidak bisa diajak berdiskusi, lakukan konfrontasi langsung saat dia berkata-kata kasar pada Anda. Jangan terpancing untuk berdebat meskipun suami membela diri dan membuat alasan. Cukup terus tegaskan bahwa Anda tidak mau berbicara dengan cara yang kasar karena hal tersebut termasuk penganiayaan secara emosional.
As siddiq berasal sari bahasa Arab yakni as-sidqu" atau "Siddiq" yang berarti benar, nyata, atau berkata benar. Lawan dari sifat As siddiq adalah dusta atau dalam bahasa Arab-nya "Al-kazibu."
As siddiq artinya berkata jujur atau benar yang dimiliki oleh Rasulullah SWT dalam menyampaikan wahyu yang datang dari Allah SWT. Untuk itu, para ulama berharap sifat as siddiq artinya jujur atau benar juga diterapkan oleh umat Muslim dalam perkataanya sehari-hari.
Secara umum, as siddiq artinya jujur atau benar yang sesuai dengan kenyataannya, baik berupa perkataan, sikap, ataupun perbuatan. As shiddiq artinya jujur yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa. Rasulullah SAW bersabda,
“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke surga.” (HR. Bukhari)
Dalam hadits yang berkaitan, Rasulullah SAW bersabda,
“Empat perkara yang apabila ada padamu, tidak akan merugikan lepasnya segala sesuatu dari dunia dari padamu, yaitu: memelihara amanah, tutur kata yang benar, akhlak yang baik, dan bersih dari tamak.” (HR. Ahmad)
Mami perlu waspada ketika menghadapi suami yang tidak jujur masalah keuangan.
Sikap suami yang seperti ini, hanya akan membuat perencanaan keuangan Mami akan semakin berantakan.
Mendengarnya saja membuat Mami cemas bukan? Jika Mami ada di posisi seperti itu, di artikel ini kami akan menjelaskan ciri suami tidak jujur masalah keuangan dan apa yang harus Mami lakukan ketika menghadapinya.
Perilaku Suami tentang Uang Tiba-tiba Berubah
Misal tadinya suami Mami selalu loyal masalah keuangan bahkan sering mengajak keluarga untuk makan di luar rumah.
Namun tiba-tiba, suami Mami jadi sangat hemat dan ketika ditanya soal uang, ia justru menghindar dan memilih untuk membicarakan hal ini.
Bahaya Suami Tidak Jujur Masalah Keuangan
Dikutip dari smartcaro.org, terdapat survei terbaru kepada hampir 1.000 pasangan yang menikah, bertunangan, atau menjalin hubungan mengatakan hampir 75% dari mereka pernah marah kepada pasangannya ketika mengambil keputusan finansial.
Sebagian besar penyebabnya adalah karena mereka melakukan pembelian yang besar tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu.
Adapun keputusan finansial lain yang membuat pasangan kesal ketika berbicara soal keuangan, yaitu menyembunyikan utang, tidak menabung cukup banyak untuk pembelian dengan jumlah besar, dan menghabiskan uang tabungan.
Menurut penulis dan senior konselor keuangan, Larry Burkett mengungkapkan kalau Mami tidak bisa mempunyai hubungan yang sehat kalau Mami tidak bisa berkomunikasi dan sepakat tentang uang. Karena bisa dibilang, uang adalah topik pembicaraan terburuk sekaligus terbaik dalam pernikahan.
So, bahayanya kalau suami tidak jujur masalah keuangan adalah Mami bisa kehilangan kepercayaan pada suami.
Kedua, bisa jadi selalu terjadi konflik dan ketegangan. Masalah lainnya yaitu, kesulitan mengelola keuangan keluarga, terjadi stres dan kecemasan, dan masih banyak lagi.